Kalau Jakarta kini sedang susah menghadapi banjir air,namun beda dengan Palajau
yang kini sedang bergembira dilanda banjir gula dan bisa diduga bahwa banjir
gula bukan hanya terjadi di desa ini tetapi terjadi pula di desa lain.Banjir
gula telah melanda desa akhir-akhir ini terutama yang diserang adalah daerah
dataran rendah dan dikabarkan tak ada korban jiwa,yang ada cuma kios-kios yang
korban perasaan karena untuk beberapa waktu gulanya tidak bakal laku,karena
persediaan gula yang kebanjiran cukup untuk beberapa bulan ke depan.
Seorang team yang ikut menyebabkan terjadinya banjir gula kepada Palajau Memilih beberapa waktu yang lalu mengatakan,"Bukan membeli suara,melainkan bersedekah semoga Allah meluruskan keinginan kita".
Seorang warga Dusun Kassika yang bertugas menyebarkan gula dari salah seorang bakal calon (yang kurang etis bila disebut namanya) kepada Palajau Memilih mengaku telah menyebarkan gula ke warga, "Lekbak kucatat ngasengmi arenna tau anggupayya golla,mudah-mudahan tenaja naangnganre lintah tau nisarea golla",ungkapnya.Kalau ada ungkapan seperti itu dalam banjir gula dipastikan "ada udang dibalik batu".
Warga tidak menjadi masalah bila menerima gula biar berapa liter kalau diberi yang penting jangan minta-minta, karena itu adalah rezki,asalkan jangan mempengaruhi hati nurani,karena bila mempergaruhi hati nurani dalam hubungannya dengan politik menjelang pilkades,memilih gara-gara gula maka sudah termasuk disogok.
Seorang team yang ikut menyebabkan terjadinya banjir gula kepada Palajau Memilih beberapa waktu yang lalu mengatakan,"Bukan membeli suara,melainkan bersedekah semoga Allah meluruskan keinginan kita".
Seorang warga Dusun Kassika yang bertugas menyebarkan gula dari salah seorang bakal calon (yang kurang etis bila disebut namanya) kepada Palajau Memilih mengaku telah menyebarkan gula ke warga, "Lekbak kucatat ngasengmi arenna tau anggupayya golla,mudah-mudahan tenaja naangnganre lintah tau nisarea golla",ungkapnya.Kalau ada ungkapan seperti itu dalam banjir gula dipastikan "ada udang dibalik batu".
Warga tidak menjadi masalah bila menerima gula biar berapa liter kalau diberi yang penting jangan minta-minta, karena itu adalah rezki,asalkan jangan mempengaruhi hati nurani,karena bila mempergaruhi hati nurani dalam hubungannya dengan politik menjelang pilkades,memilih gara-gara gula maka sudah termasuk disogok.
Dan perlu diapresiasi bila calon pemimpin kita memberikan contoh kepada warga
tentang berbagi kebaikan kepada sesama manusia,berbagi kebaikan terhadap sesama
itu sangat dianjurkan.Cuma kita sebagai umat Islam perlu waspada jangan sampai
kebaikan kita mengarah kepada praktek menyogok,karena Nabi SAW telah
menyatakan:"Penyogok,disogok dan perantaranya sama-sama berdosa".Jadi
ikhlas/murni kebaikan maka mendapat pahala dan insya Allah akan diberkahi
Allah.
Percayalah pada rukun iman yang ke-6 bahwa segala sesuatu terjadi pada bumi Palajau dan pada diri calon kepala desa telah ditetapkan oleh Allah dalam kitab-Nya (QS.Al Hadid:22).Jadi bukan uang atau gula yang membuat seseorang menang atau kalah,melainkan takdir.
Percayalah pada rukun iman yang ke-6 bahwa segala sesuatu terjadi pada bumi Palajau dan pada diri calon kepala desa telah ditetapkan oleh Allah dalam kitab-Nya (QS.Al Hadid:22).Jadi bukan uang atau gula yang membuat seseorang menang atau kalah,melainkan takdir.














