Sabtu, 21 Februari 2015

SEJARAH SINGKAT DESA PALAJAU

     Palajau adalah salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Arungkeke.Dari cerita  rakyat yang berkembang secara turun temurun bahwa Palajau itu mulanya bernama “Pajalau” .Pajalau terdiri dari kata “paja”(Bahasa Makassar) yang berarti pantak,dan lau yang berarti bonding,yang nama sebuah tempat air yang terbuat dari tanaman bila.Menurut keterangan seorang warga masyarakat Palajau, Saniasa Dg Sunggu ( 74 Tahun ), bahwa kata Pajalau bermula dari kisah tentang  kedatangan seseorang yang datang ke Palajau untuk menetap. Namun,karena waktu itu Palajau sedang pasang sehingga tdak bisa dihuni maka untuk sementara pendatang itu membuat penginapan sementara di Barugayya.Dikatakan Barugayya karena penginapan yang mereka buat hanya berbentuk barung-barung,atau rumah sederhana agak terbuka (baruga).Tetapi karena di kampung Barugayaa mereka kesulitan air sehingga berusaha mencari tempat tinggal di wilayah Palajau yang sebelumnya hanya dipakai sebagai tempat mengambil air dengan memakai lau/bonding.Tempat barunya inilah yang mereka beri nama Pajalau, Tetapi karena Pajalau dianggap kasar maka diadakan perubahan menjadi Palajau.
         Serma TNI (Purn)  H. Ahmad Mustafa Dg Taba ,Kepala Desa Palajau(1983-1994)

       Menurut sejarah,wilayah Kabupaten Jeneponto (Turatea) setelah lepas dari Kerajaan Gowa terdiri dari beberapa kerajaan,yaitu Kerajaan Binamu,Kerajaan Tolo,Kerajaan Rumbia (bagan dari Kerajaan Luwu) ,Kerajaan Arungkeke,Kerajaan Tarowang (bagian dari Kerajaan Bone),dan sebagainya.Palajau merupakan bagian dari kerajaan Arungkeke, tetapi karena terjadi perkawinan antara keturunan raja-raja dari Kerajaan Arungkeke dengan Keturunan raja dari Kerajaan Binamu maka akhirnya Arungkeke menyatukan diri dengan Kerajaan Binamu. Dan setelah Indonesia merdeka dan Wilayah Kabupaten Jeneponto dibagi menjadi 5 (lima) Kecamatan. Palajau masuk dalam wilayah Kecamatan Batang dan sekarang,setelah Kecamatan Batang dimekar,maka Palajau masuk menjadi wilayah Kecamatan Arungkeke.
                 Hanafi Sewang,SE,MM, Kepala Desa Palajau ke-3 (2003-2013).

       Kampung Palajau telah lama dikenal dalam sejarah. Daerah ini, oleh para pejuang Turatea menjadikannya sebagai daerah gerilya. Dan ketika H.Mattewakkang Dg Raja (tokoh LAPTUR) tertangkap dan dipenjarakan di Bone pada Tahun 1948, Pemerintah Belanda di Bumi Turatea mengadakan pembersihan terhadap pengikut-pengikutnya, Palajau tidak luput dari amukan Pemerintah Belanda. Palajau beserta Kampung sekitarnya di bumi hanguskan pada tahun 1948.
Sebelum lahir Undang-Undang Tentang Pemerintahan Desa,wilayah pemerintahan dibawah kecamatan disebut Bori dan dibawa Bori disebut Jannang dan Dibawah Jannang.Palajau adalah bagian dari Bori Bulo-Bolu sebagai sebuah Jannang. Yang menjadi Jannang Palajau yang pertama adalah  Melo  Dg Lalo. Setelah berlaku Undang-Undang Nomor 8 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, istilah Bori dirubah namanya menjadi Desa dan jannang dirubah menjadi Lingkungan. Dengan perubahan ini sehingga Jannang Palajau menjadi Lingkungan  Palajau sebagai bagian dari Desa Bulo-Bulo.Pada tahun 1981 Lingkungan Palajau dipimpin oleh Sersan Mayor TNI Ahmad Mustafa Dg Taba sampai tahun 1983.         
       Dengan memperhatikan syarat-syarat pembentukan Desa, sebagai mana yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1979, yaitu luas wilayah, Jumlah penduduk, syarat-syarat lainnya. Maka pada tahun 1983 pemerintah melakukan pemekaran Desa Bulo-Bulo menjadi dua, yaitu Desa Bulo-Bulo dan Desa Palajau. Desa Palajau pada waktu itu meliputi wilayah lingkungan Palajau ketika masih bagian dari dari Desa Bulo-Bulo. Yang menjabat sebagai Kepala Desa persiapan Palajau adalah Ahmad Mustafa Dg Taba (Mantan Kepala Lingkungan Palajau),sampai tahun 1986.Dan Pada tahun 1986 Desa Persiapan Palajau berubah status menjadi Desa Defenitif,yang ditandai otonomi pelaksanaan pemilihan kepala desa secara langsung oleh rakyat Desa Palajau.Dalam pemilihan tersebut,Ahmad Mustapa terpilih dan ditetapkan sebagai Kepala Desa Palajau sampai tahun 1994.Pada masa pemerintahan Kepala Desa Ahmad Mustapa Dg Taba, Desa Palajau dimekarkan mejadi dua desa, yaitu Desa Palajau dan Desa Kalumpang loe. Wilayah desa Palajau setelah dimekarkan sampai sekarang meliputi lima dusun, yaitu Dusun Palajau, Dusun Bontoloe, Dusun Sambone-bone. Dusun Pandang-Pandang dan Dusun Bonto Paleng.
    Harianto Toto,SE, Pelaksana Tugas Kepala Desa Palajau (2013-2015)

         Perkembangan selanjutnya Untuk Periode tahun 1995 diadakan pemilihan kepala desa dengan Reya Kr tau dan Syarifuddin Dg Tengan sebagai calon.Dalam pemilihan tersebut Reya Kr Tau unggul hingga ditetapkan menjadi kepala Desa Palajau priode 1995-2003.
         Lalu pada tahun 2003 diadakan kembali pemilihan Kepala Desa dengan tiga calon,yaitu Reya Kr Tau (inkubent),Syaripuddin Dg Tengan dan Hanafi Dg Sewang.Dalam Pemilihan tersebut,Hanafi Dg Sewang berhasil memperoleh suara terbanyak sehingga ditetapkan sebagai Kepala Desa Palajau Priode  2003 – 2008.Dalam masa kepemimpinan Hanafi Dg Sewang ini Desa Palajau mengalami kemajuan,terbukti berhasil menjadi Juara I Lomba Desa Tingkat Kabupaten Jeneponto dan Juara Harapan I Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Selanjutnya pada tahun 2008 diadakan kembali pemilihan kepala desa dengan dua calon,yaitu Hanafi,SE Dg Sewang dengan Muhammad Arman Dg Ngampo.Dalam pemilihan tersebut,Hanafi SE Dg Sewang unggul sehingga ditetapkan sebagai Kepala Desa Palajau priode II,tahun 2008-2003.Dalam priode ini Desa Palajau semakin maju,antara lain dengan tersedianya instalasi air minum bagi masyarakat Palajau, perbaikan saluran irigasi dan sebagainya.Sebelum habis masa jabatannya,Hanafi SE Dg Sewang mengundurkan diri sebagai Kepala Desa Palajau dan digantikan oleh Harianto Toto,SE sebagai Pajabat Sementara sampai ada Kepala Desa hasil pemilihan. Hanafi Dg Sewang mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai anggota Legislatif DPRD Jeneponto,dan ternyata dengan dukungan suara rakyat Palajau Hanafi,SE,MM Dg Sewang berhasil menjadi anggota DPRD Jeneponto priode 2014-2019.Kini masyarakat Palajau sedang menunggu pelaksanaan Pemilhan kepala desa yang kabarnya akan dilaksanakan pada Maret 2015.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar